Minggu, 03 Februari 2013

Keutamaan Jilbab

Keutamaan JILBAB
1. Lambang Ketaatan kepada Allah
2. Lambang Kesucian
3. Bukti Kebersihan
4. Sebagai penutup atau tabir
5. Bukti Keimanan
6. Lambang Ketakwaan
7. Lambang rasa malu
8. Lambang Kecemburuan (Harga Diri)
9. Simbol seorang Muslimah

JILBAB Syar'i
1. Meliputi sekujur tubuh
2. Tidak sebagai perhiasan
3. Tidak Transparan
4. Lebar dan tidak ketat
5. Tidak disemprot wangi-wangian
6. Tidak menyerupai busana kafir

#ayoTutupAurat @fsldkindonesia

SAAT JILBAB TERASA BERAT


Dalam Islam engkau bagai permata yang dijaga dan mutiara yang disimpan. Sedang diselainnya, engkau bagai boneka yang bebas dijamah orang-orang jahat, mainan dan komoditas yang menjadi bahan mainan manusia-manusia berwatak serigala. Jadikan jilbab sebagai bukti kesucian dan keistiqomahan menjalankan ibadah.
Syubhat 1: Banyak wanita berjilbab dengan akhlak buruk, namun banyak wanita tidak berjilbab yang memiliki akhlak terpuji (yang penting akhlaknya bukan jilbabnya)
Memakai jilbab itu wajib dan itu sudah ditegaskan di Al-quran,
“.. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dada mereka… Dan janganlah mereka memukulkan kaki mereka agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” An-Nur [24] : 31
“Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin, hendaklah mereka mengulurkan jilbab keseluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” Al-Ahzab[33] : 59
Jilbab adalah setiap baju yang dikenakan wanita untuk menutupi seluruh tempat-tempat perhiasan. Perhiasan adalah pakaian yang indah, segala yang dikenakan oleh wanita untuk memprindah kepala, wajah (make up), dan emas serta permata, dll. Islam melarang keras para muslimah untuk bertabaruj (Rasulullah menyetarakannya dengan zina dan tindak pencurian). Mengikuti perkembanang fashion atau mode yang sedang tren merupakan salah satu factor yang mendorong wanita untuk melakukan tabaruj. Para musuh islam berupaya keras untuk memberikan citra positif terhadap wanita tak berjilbab dengan pemastian kalau mereka adalah generasi modern dan patut menjadi panutan. Bahkan wanita tak berjilbab ini dipakai untuk program promosi seperti iklan (televisi, Koran, dll) dan pemeran utama dalam setiap drama. Sehingga hal ini mampu merebut hati dan perhatian para kaum muslimah untuk meningalkan jilbab mereka.
Dari beberapa uraian tersebut maka syubhat pertama tertolak karena berhijab itu wajib bukan sunnah; masuk akalkah jika memang ada seorang gadis dengan akhlak yang baik berjalan di hadapan kaum laki-laki dengan keadaan telanjang? Karena seorang gadis yang mempunyai rasa malu dan kehormatan adalah mereka yang tidak membiarkan seorang laki-laki pun melihat auratnya; dan seorang wanita yang memiliki akhlak baik pasti akan melakukan segala hal sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh Allah.

Syubhat 2 : Allah tidak melihat fisik kita tetapi Allah melihat hati kita, apakah hijab lebih berharga (hijab hanya sekedar penampilan) dibanding dengan shalat, puasa, dan sedekah.
            “..Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” Al-Ankabut[29]: 45
Firman Allah diatas sudah sangat jelas, bahwa sholat itu untuk mencegah perbuatab keji dan munkar, sedangkan berhijab adalah perintah Allah yang wajib dilaksanakan oleh para muslimah. Sudah bisa dipastikan bahwa meninggalkan hijab adalah termasuk perbuatan yang keji dan mungkar. Jilbab bukanlah hanya sekedar penampilan, jilbab merupakan pembeda antara wanita yang suka menjaga kesucian dengan yang suka memamerkan aurat (antara wanita muslimah dengan wanita jahiliyyah). Seorang muslimah pasti akan terpancar hati dan keimanannya dari segala penampilan dan tindak-tanduknya. Rugikah jika kamu berjilbab? Sedangkan kamu sudah melakukan berbagai ibadah agung itu.

Syubhat 3 : Aku ingin menikmati masa mudaku, ingin mengenakan pakaian, dan pergi ke tempat yang aku inginkan (pantai, bioskop). Jilbab menghalangi ku.
Menikmati masa muda itu harus selaras dengan perintah Allah, jangan hanya mengikuti hawa nafsu. Jika demikian, apa bedanya wanita muslimah dengan wanita jahiliyah, wanita yang taat dengan wanita kafir? Menikmati masa muda bukanlah pergi ke tempat yang penuh dengan tontonan maksiat. Sesungguhnya saat kamu keluar tanpa jilbab, kamu telah membangkitkan fitnah atas dirimu, membiarkan dirimu memikul dosa dari setiap mata lelaki yang memandang dan menikmati kecantikanmu. Sedikitpun jilbab itu tidak menghalangi kamu untuk menikmati masa muda, tidak pula menjauhkan mu dari peradaban masyarakat, namun ingatlah semua hal itu harus sejalan dengan segala perintah Allah. Ingat kembali misimu hidupmu, untuk apa kamu diciptakan?

Syubhat 4 : Aku akan berjilbab saat aku benar-benar yakin. Jilbab juga terasa panas
“Dan tidakkah patut bagi laki-laki mukmin dan tidak pula bagi perempuan mukminah, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.” Al-Ahzab[33]: 36
“Katakanlah,’Api naar Jahanam itu lebih sangat panas (nya)’, jikalau mereka mengetahui.” At-Taubah[9]:81
Keyakinan seperti apakah yang dicari oleh wanita ini? Bukankah Allah sudah mewajibkan para muslimah untuk memakai jilbab, dan ayat diatas Al-Ahzab[33]:36 telah menjelaskan jika Allah sudah memberikan suatu ketetapan maka tidak ada pilihan lain untuk manusia selain menaatinya. Maka coba koreksi lagi keimanan kita!!

Syubhat 5 : Jilbab itu pakaian usang jaman jahliyyah dulu, dan sekarang tabaruj sudah menjadi hal yang wajar sehingga tidak akan mengundang syahwat. Tidak usah menanggapi terlalu berlebihan, agama kita itu mudah kok
“..Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu….” Al-Baqarah[2]: 185
Apakah dengan dimudahkannya agama mengartikan bahwa kita boleh mengabaikan perintah Allah untuk berjilbab? Kemudahan yang dimaksud disini bukan berdasarkan hawa nafsu, kemudahan disini berarti kemudahan dalam melaksanakan segalah perintah Allah sesuai dengan yang dicontohkan Rasul. Siapakah yang digoda saat para pemuda nongkrong dipinggir jalan, wanita yang berjilbab atau wanita dengan pakain terbuka dan seksi? Siapakah yang lebih sering mengalami pelecehan seksual, wanita berjilbab atau wanita dengan pakaian terbuka dan seksi? Dari realita terebut sudah bisa direnungkan sendiri. Wanita berjilbab itu bagai buku yang bersegel, yang tidak bisa disentuh dan ditebak berapa isi halamannya. Namun wanita yang bertabaruj itu bagai buku yang tak bersegel, yang setiap orang bisa menjamah isinya meskipun tidak dibeli.
Jika jilbab adalah pakaian jaman jahiliyyah, lalu apa yang disuguhkan oleh pakaian jaman modern. Dengan menganggap tabaruj itu sebagai hal yang wajar, apakah tingkat perzinahan semakin berkurang, apakah tingkat kriminalitas semakin menurun? Hal ini bisa dicek di setiap Koran harian, disitu berita criminal seksual remaja semakin berentet.

Syubhat 6 : Aku akan berjilbab setelah menikah atau sudah tua
Pernyataan ini menunjukkan seakan-akan dia mengetahui kalau dirinya masih bisa hidup sampai dia menikah kelak atau bahkan sampai tua, sedangkan kita semua paham kalau tidak ada satu orangpun yang mengetahui dan menghindari datangnya ajal. Lalu bagaimana kalau dia tutup usia sebelum dirinya sempet menutup auratnya, apa yang akan dia katakana kepada Rabbnya, bagaimana pertanggungjawabannya kepada Allah..??

Syubhat 7 : Aku ingin berjilbab, namun suami dan orangtua ku tak setuju, makanya aku tak jadi pakai jilbab
Taat pada suami dan mengejar ridho orang tua adalah suatu kewajiban kita, namun menaati perintah Allah itu jauh harus didahulukan dari segalanya. Perintah untuk mengenakan jilbab itu adalah wajib, sedangkan larangan dari sang suami dan orangtua itu apakah memberimu suatu keuntungan dihari kiamat? Apakah mereka bisa menolongmu kelak? Sedangkan nanti pada hari ahir kelak hisab itu bersifat individu tidak berkelompok, diriku diriku, diri dirimu, jadi semuanya hanya akan mempertanggungjawabkan segala amal perbuatannya sendiri kepada Allah secara pribadi.

Syubhat 8 : Malu kalau diejek sama temen dan tetangga saat pakai jilbab
“Sesungguhnya orang-orang yang berdosa, adalah mereka yang dahulunya (di dunia) menertawakan orang-orang yang beriman”. Al-Muthaffifin[83]:29
Tidak akan mungkin ada penghargaan dan dukungan secara lngsung semua pihak saat kita berada dalam jalan Allah,sedangkan ejekan dan cemoohan orang itu termasuk ujian ringan yang tak sebanding dengan segala nikmat yang diberikan Allah pada kita. Sumayyah beserta keluarga dengan mengenakan baju besi digiring melewati gurun pasir kemudian dihujani batu, namun semua itu tidak membuat mereka bergeming dari agama Allah. Sebandingkah  ujian yang kau dapat dengan ujian yang mereka dapat..??

Syubhat 9 : Jilbab mengangguku beraktivitas
Kenapa dokter bedah tidak merasa tergangggu dengan baju operasi dan masker yang dikenakan saat melakukan operasi bedah..?? Jilbab tidak akan pernah mengganggumu dalam beraktifitas yang baik namun harus sesuai denga syariat islam pula.

Syubhat 10 : Islam bukan hanya masalah jilbab, masih banyak ajaran-ajaran islam yang lebih penting dari jilbab. Sedangkan yang menjadi tolak ukur itu adalah mayoritas, mayoritas kita adalah tidak berjilbab, apakah semua sesat..??
Mereka berfikir bahwa jilbab itu hanya suatu penampilan yang tidak sebanding dengan isi hati setiap orang. Padahal sudah dijelaskan pada Al-baqarah[2]:208 maka masuklah kamu untuk islam secara kaffah. Sedangkan jilbab merupakan perintah Allah yang harus ditaati dan tidak satu alasan pun yang mampu menolak itu. Orang-orang mayoritas disini merupakan orang-orang fasik yang berusah untuk mengingkari Allah, apakah kita bisa mengikuti mereka sedangkan kita mengetahui bahwa mereka itu fasik,maka binasalah kita semua.
#ayoTutupAurat @fsldkindonesia